MATHEMATICIOUS

MATHEMATICIOUS

ANTARA MATEMATIKA DAN PSIKOLOGI

Ada apa yaa antara matematika dan psikologi…?bagaimana hubungan mereka?….semoga baik-baik saja 🙂 Untuk menjawab semua rasa penasaran itu,,let’s cekidot this artikel….yuhuuuu….

Tapi sebelum qt menelaah lebih jauh hubungannya,,qt musti berkenalan dulu dengan matematika dan psikologi…yukkkk…

Menurut Wikipedia,, Matematika (dari bahasa Yunani: mathēmatiká) sesuatu yang dipelajari, merupakan studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan.

Sedangkan psikologi juga berasal dari bahasa Yunani Kuno ( psyche = jiwa dan logos = ilmu).

Yang satunya kebanyakan membahas soal angka-angka dan itungan, yang satunya lagi membahas soal kepribadian,,nah,,hubungannya apa…??Apa aja bole… 🙂

Jawabannya adalah…..


Banyak sangat,,tapi di antaranya akan saya sebutkan sesuai dengan mata kuliah yang pernah saya pelajari dengan sedikit uraian singkat,,ndak pake pilihan ganda lho….  🙂


  •      LOGIKA DAN HIMPUNAN

Metode penarikan kesimpulan salah satunya adalah silogisme.

Adapun aplikasinya dalam psikologi melalui contoh sebagai berikut.

Dalam film Beautiful Mind yang  berkisah tentang cerita nyata seorang ahli matematika genius bernama John Forbes Nash, kita ingin menyimpulkan penyakit apa yang dideritanya dengan mengetahui gejala-gejalanya saja.

Jika John Forbes Nash berhalusinasi maka ia tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan dunia fantasi yang ia ciptakan (p→q)

Dalam ilmu psikologi, jika seseorang tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan dunia fantasi yang ia ciptakan, maka ia menderita gangguan kejiwaan schizophrenia (q→r)

Sehingga dapat ditarik kesimpulan: Jika John Forbes Nash berhalusinasi, maka ia menderita gangguan kejiwaan schizophrenia. (:. p→r)

Bicara soal himpunan, pada tahun 1880, John Venn memperkenalkan  Diagram Venn yang digunakan untuk menggambarkan hubungan sederhana antara himpunan-himpunan dan membantu penggambaran psikologis suatu himpunan atau kelompok.

Salah satu contoh hubungannya dengan psikologi, yaitu dalam perkembangan anak. Dalam suatu keluarga biasanya sifat seorang anak merupakan turunan dari ayah dan bundanya. Kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh kepribadian yang berbeda antara ayah dan bundanya ,orang-orang disekeliling mereka serta lingkungan. Jika digambarkan dalam diagram venn, kurang lebih seperti berikut:

  • GEOMETRI

“How about our self?”,,rasa ingin tahu tentang kepribadian masing-masing kadang membuat banyak orang pergi ke psikolog untuk menjalani tes-tes kepribadian. Selain dengan psikotest, ada satu metode yang bisa digunakan untuk mengetahui kepribadian yaitu menggunakan enneagram. Dalam geometri, sebuah enneagram adalah sebuah polygon bintang biasa bersisi sembilan, menggunakan titik yang sama dengan enneagon(gambar/pola geometris bersudut sembilan) biasa tapi dihubungkan dengan jalur-jalur tertentu.

  • GEOMETRI FRAKTAL

Butterfly Effect, banyak yang mengatakannya sebagai: “kepakan sayap seekor kupu-kupu di hutan belantara Brazil (dengan pembulatan hanya sekecil 0.000127), akan menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian”.

Temuan Lorenz inilah yang kemudian melahirkan teori chaos, yang dikenal sebagai sebuah sistem atau fungsi matematis yang sangat peka terhadap kondisi awal. Sedikit perubahan pada kondisi awal saja, dapat mengubah secara dramatis perilaku sistem pada akhirnya.

Pada dasarnya Teori Chaos adalah teori yang berkenaan dengan sistem yang tidak teratur. Sistem semacam ini bisa kita temui pada objek-objek seperti awan, pohon, garis pantai, ombak dsb. Sekilas, sistem-sistem tersebut nampak acak, tidak teratur dan anarkis. Namun bila dilakukan pembagian (fraksi) atas bagian-bagian yang kecil, maka sistem yang besar yang tidak teratur ini didapati sebagai pengulangan dari bagian-bagian yang teratur. Secara statistik bisa dinyatakan bahwa Chaos adalah kelakuan stokastik dari sistem yang deterministik. Sistem yang deterministik (sederhana, satu solusi) bila ditumpuk-tumpuk akan menjadi sistem yang stokastik (rumit, solusi banyak).

Jika dikaitkan dalam kehidupan dari segi psikologis, kesalahan sekecil apapun, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi hal buruk pada masa yang akan datang. Begitupula dengan perbuatan baik sekecil apapun yang kadang diabaikan, bisa jadi akan berdampak besar bagi orang lain.


  • TEORI PELUANG

Dalam teori peluang, ada istilah Frekuensi Harapan yaitu banyaknya kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada suatu percobaan.

Rumusnya:        dengan, Fharapan(E) :frekuensi harapan suatu kejadian

           P(E) : peluang suatu kejadian

           N : banyaknya percobaan yang dilakukan

Dalam kehidupan sehari-hari banyak peristiwa yang terjadi di luar kuasa manusia. Secara psikologis, manusia hanya bisa melakukan sesuatu sebaik mungkin dan hanya mampu mengestimasi kemungkinan yang akan terjadi.

Sebagai motivasi, kita bisa belajar dari kerja keras salah seorang ilmuwan yang penemuannya sangat berguna,yaitu Thomas Alva Edison. Beliau melakukan percobaan hingga ratusan kali dan perjuangan itu tidak sia-sia. Pada percobaan ke-1000, beliau berhasil menemukan bola lampu. Secara matematis, dalam peluang yang sama,jika kita melakukan percobaan yang semakin banyak, maka frekuensi harapan juga semakin besar.

Jadi,antara harapan dan pilihan, bukan hanya menentukan tapi juga memperjuangkan 🙂


  • STATISTIK NONPARAMETRIK

Penelitian di bidang ilmu sosial seringkali menjumpai kesulitan untuk memperoleh data kontinyu yang menyebar mengikuti distribusi normal. Data penelitian dalam riset psikologi misalnya, kebanyakan hanya berupa kategori yang hanya dapat dihitung frekuensinya atau berupa data yang hanya dapat dibedakan berdasarkan tingkatan atau rangkingnya.

Disinilah peranan statistik nonparametrik di mana terdapat berbagai macam uji statistik nonparametrik seperti uji tanda,wilcoxon, mann whitney, kolmogorov-snirnov dan masih banyak lagi yang dapat membantu mengolah data hasil riset psikologi agar bisa diinterpretasikan.

  • Demikian beberapa uraian singkat tentang apa yang ada antara matematika dan psikologi. Lantas MATHEMATICIOUS itu apa?

By my definition, mathematicious itu:

Mathematics is Precious,,,,matematika sangat berharga…

Di atas sudah dipaparkan beberapa hubungan matematika dengan psikologi. Sebenarnya itu hanya sepersekian dari aplikasi matematika dalam bidang ilmu lainnya….yang membuat saya tertarik untuk mengetahui ada apa antara matematika dan psikologi salah satunya, karena kebanyakan orang menganggap ilmu psikologi yang notabene lebih banyak berbicara tentang personality seseorang ataupun prilaku dalam kehidupan sosial yang secara kasat mata tidak membahas perhitungan matematika.Tapi sebenarnya, disinilah Mathematicious….

Everywhere,everytime,everyone needs mathematics, so mathematics is precious….

Seperti yang dikatakan oleh salah seorang matematikawan Benjamin Peirce yang menyebut matematika sebagai “ilmu yang menggambarkan simpulan-simpulan yang penting”.

Nah, ‘eyang’ Albert Einstein juga pernah bilang“If you can’t explain it simply, you don’t understand it well enough”. Tidak sedikit orang yang menganggap matematika sebagai sesuatu yang menyulitkan, padahal sebaliknya, justru matematika menyederhanakan. Kalimat satu paragraph bisa disederhanakan menjadi sebaris kalimat dengan bahasa matematika. Saya juga mencoba menyederhanakan hubungan matematika dengan psikologi yang sebenarnya banyak dan bisa jadi rumit dari berbagai sumber dalam artikel ini agar lebih mudah dipahami dengan baik…

Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita,,

tetep semangad dan jangan lupa like and comment bwt saya ya,,

satu bintang ¶ dan huruf yang anda ketik sangat berarti untuk saya,,, 🙂 ….

Saya sangat…sangat…sangat….sangat bertrimaksi….

RENY AMALIA PERMATA

G1D008013

49 comments

    • bwt tgs seminar ini phun,,
      di like jg ya.. 🙂
      point nambah kL like and comment byk…heee…
      kL blog sy yg 123nyren,, 🙂
      thanks be4…

  1. apaan niii??sy belum sempet bacaa..cuma liat judulnya doank..tapi kayaknya keren deh dari judulnyaa ;D

  2. wah , ternyata psikologi itu ada hubungannya ma matematika xD
    hahahaha
    baru tauuu….

    setuju !!! matematika is precious !! ^^d

    • ndak sy bold,,ni postingnya pke word2007 na,,
      uda sy edit pi hurufnya ndak mw seragam,,
      mungkin uda mhsiswa makanya ndak mw pke seragam (nah lho ndak nyambung sy..heee)
      sdg sy coba edit,,
      mksi na 🙂

  3. diagram ven yang tentang sifat anak turun dari orang tua dan dipengaruhi lingkungan nya lucuuu…
    smangat renyyyy!!!!

  4. ohohohoo.. bisa juga akhirnya…
    tak kasi bintang,,jempol, cendol jg dah gan.. ^^v
    hmmm,,bole ini ntr sy konsul klo mw minta dhitungin peluang punya anak kembar.. wekekekek… 😀

    • bulannya mana mb,,skalian klingking ma batagor deh,,huaha…
      ide bagus,,bole jg jd konsultan ni.. 🙂
      mkasi mb eva 🙂

      • hehehehee… siip lahh..
        batagorx dah abis,,telat sih mintax.. klo kelingking… hmm,,mslhx jari sy jempol smua. wkwkwkwk..
        bulannya lg telat dateng dek.. ^,^
        kembali kasiiih…

  5. Hmm…Like it very much ^_^
    All about math is amazing, isn’t it?

    Oy mbak, ada pernyataan yang mengatakan bahwa “Memberi sama dengan Menerima”. Tidak logis memang, tapi itu benar.
    What do you think?

    Hehe..kyknya kpnjgan nih commentnya,,, 🙂
    I’ll wait for ur next writing . . .

    • that’s right…
      i think so,,
      for example,,jk qt memberikan usaha terbaik qt utk mnjawab soal ujian, sama dengan qt menerima hasil terbaik dalam ujian atas usaha qt sndiri…dalam kenyataannya,belum tentu krn point of view org beda”,,yah,relatiflah..mgkin kbykan org brharap menerima hsil terbaik sebelum mlakukan usha terbaik…
      intinya do dbez,,insyaAllah apapun hasil yg qt terima tu bisa mmbuat qt tetep semngad dan brusaha lebih baik lg dlm peluang yg berbeda… 🙂

      nah lho,,kyknya comment sy ni yg paling pnjang,,huaha…
      ditunggu aja postingan yg lain,,i hope so… 🙂

Tinggalkan Balasan ke tinz08 Batalkan balasan